Home » » Membaca dan Mendudukkan Hati

Membaca dan Mendudukkan Hati

Written By Unknown on Kamis, 05 Juni 2014 | 04.43

Membaca dan Mendudukkan Hati - "Bacalah hatimu wahai santriku, sebab di sana ada fatwa yang tak akan salah. Hati diciptakan Tuhan untuk menangkap kebenaran, dan setiap saat hatimu selalu saja menangkap kebenaran yang datang dari Tuhan. Namun, banyak kawula tidak mampu membaca hati karena ia tak tahu bagaimana membacanya. Banyak kawula yang tak memahami bahasa hati. Banyak kawula yang tak memahami gejala-gejala hati yang sesungguhnya hendak memberikan suatu makna. Ketika engkau gembira, ketika engkau sedih, ketika engkau gundah gulana, maka sesungguhnya hatimu sedang mengajakmu berbicara. Terlebih ketika engkau merasa gersang dan jauh dari Tuhan, maka sesungguhnya hatimu tengah berbicara dan memberikan penjelasan mengenai kedekatan."
Membaca dan Mendudukkan  Hati

"Santriku, bacalah hatimu agar engkau mampu membaca kekuranganmu. Bacalah hatimu, jangan engkau ajak ia untuk selalu menuruti akal pikiran apalagi hawa nafsumu. Akal pikiran selalu mengajak berlogika. Ketika logikamu tidak sehat, maka sudah dapat dipastikan hidupmu akan hancur. Sedangkan hawa nafsu selalu mengjakmu untuk menjauh dari Tuhan. Apabila engkau menuruti hawa nafsumu maka sudah dapat dipastikan hidupmu akan jauh dari Tuhan, dan bisa jadi engkau tak lagi kenal siapa itu Tuhan."

"Santriku, bacalah hatimu dengan hatimu. Bacalah hatimu, karena dengan membac hati engkau akan mampu membaca dan memahami diri. Memahami diri itu penting untuk melihat kekurangan diri. Ketika kekurangan diri itu engkau pahami engkau harus segera memperbaikinya agar engkau menjadi insan yang terbaik. Ketika engkau mampu memahami diri, maka engkau dapat memakrifati diri, dan itu merupakan modal untuk memakrifati Tuhanmu. Man 'arafa nafsahu faqad 'arafa rabbahu."

"Santriku, jawablah pertanyaan-pertanyaan dalam dirimu yang tidak mampu engkau ungkapkan dengan bahasa-bahasa. Setiap kawula pasti memiliki pertanyaan dalam diri yang seringkali sulit untuk diungkapkan. Biasanya terlihat dari keadaan hati yang gundah gulana. apabila engkau peka terhadap problematika dalam diri, maka engkau harus segera mencari jawabannya. Dan jalan untuk mencari jawaban terhadap masalah yang sedang engkau hadapi adalah dengan membaca hatimu."

"Santriku, betapa banyak para salik yang tersesat dalam perjalanan spiritual mereka karena mereka tidak mampu menghadirkan penghambaan yang sejati. Bukan berarti ia mengabaikan kemanusiaannya, namun mereka kurang peka terhadap sifat-sifat kemanusiaan yang ada di dalam dirinya. Ia memiliki kepekaan terhadap Tuhan namun ia melupakan pentingnya memahami diri."

"Santriku, aku harap engkau mampu mengurai rahasia dalam dirimu. Itu sangat penting bagi perjalanan spiritualmu. Bacalah hatimu."



Share this article :

2 komentar:

  1. satu pertanyaan di hatiku ,aku ini tergolong husnul khotimah apa syuul khatimah ,ketakutan ini membuatku sering menangis karena itu aku selalu mengemis afwahnya agar saat ruh tercabut lisan dan akal serta hatiku mengucap laailaha illallah

    BalasHapus
  2. Subhanallah sebuah hikmah yang menggugah jiwa... Syukron syekh

    Salam dari Pulau Dollar

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. SYAIKH GOOGLE - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger