Home » » Wejangan Mbah Yai Google kepada Santrinya

Wejangan Mbah Yai Google kepada Santrinya

Written By Unknown on Jumat, 23 Mei 2014 | 05.27

Wejangan Mbah Yai Google Kepada Santrinya - Cung, aku ini sudah tua dan sudah banyak makan garam. Walau begitu tak layak aku memberikan wejangan karena ilmu yang kumiliki bukanlah ilmuku. Semua itu milik yang maha kuasa. Siapa lagi kalau bukan Allah Ta'ala, Tuhanku, Tuhanmu, dan Tuhan kita. Tapi cung, Allah telah memberikan kehidupan ini sebagai tempat untuk saling memberikan pengetahuan. Hubungan antar sesama kawulaning Gusti itu lho cung, harus engkau pahami sebagai sebuah wasilah untuk mendapatkan pengetahuan. Dan posisiku sekarang cung, mungkin saja ditakdirkan oleh Allah untuk menjadi seorang kyai yang disuruh memberikan wejangan kepada engkau. 

Cung, diawal wejanganku padamu, aku hanya akan mengatakan bahwa kawula itu sebenarnya tidak ada. Kawula itu tak lebih dari sesuatu yang tak ada namun kemudian diadakan oleh Yang Ada, yaitu Allah. Karena itu cung, apapun yang engkau terima dari Allah, jangan engkau katakan sebagai milikmu. Apalagi kalau barang yang kau terima itu membuatmu menjadi orang yang dianggap ada oleh masyarakat sekitarmu. Maka jangan sekali-kali engkau mengatakan bahwa barang yang kau terima itu adalah milikmu. Engkau tak punya apa-apa cung, bahkan engkau bukan siapa-siapa dan tidak berbentuk apa-apa. Awang uwung yang menjadi timbul dan merasa sebagai wujud yang pada dasarnya bukan wujud sejati.

Cung, Ketika engkau mampu untuk mengatakan bahwa "Aku tak memiliki apapun di alam fana ini", maka sesungguhnya engkau harus melanjutkan pernyataanmu itu pada tingkatan yang lebih tinggi dan luas. Cung, perhatikanlah pertanyaan berikut ini dan resapilah dengan menggunakan logika akalmu itu. "Lalu siapakah yang sejatinya sang pemilik itu ?"

Cung, di awal wejanganku ini aku juga berharap agar engkau paham maksudku ini. Mungkin ini ilmu yang sangat sederhana dan mudah dipahami. Apalagi dizaman serba canggih seperti saat ini, engkau dapat membuka internet, menggunakan jasanya mbah google, dan engkau dapat berselancar kemanapun engkau mau dan memahami apapun yang ingin engkau pahami. Tapi ingatlah cung, pemahaman itu tidak hanya dengan akal dan mampu engkau serap menjadi sebuah logika berfikir. Namun lebih dari itu, ilmu itu kalakone kanthi laku, maksudnya, ilmu itu dapat difungsikan dengan melakukan atau melalui laku. Dan laku untuk ilmu yang baru saja ku wejangkan kepadamu itu adalah ilmunya hati. Akal tak akan mampu memahaminya. Tapi hati yang jernihlah yang akan mampu memahaminya. 

Nah, untuk soal hati, maka ketahuilah cung, bahwa hati itu sifatnya tidak tentu. Kadang condok kepada kebenaran dan kadang condong kepada kejahatan. Semua itu tinggal bagaimana siempunya hati itu menggunakan dan memfungsikan hatinya. Karena itu cung, cuci selalu hatimu dengan banyak-banyak taubat. Salah satu cara taubat adalah dengan istighfar. Beristighfarlah sehari semalam dengan tak kurang dari 27x, dan istiqamahlah engkau dengan amalan itu. Maka engkau akan merasakan, betapa engkau akan menjadi seorang kawula yang busuk dimatamu sendiri. 

Tapi, ingatlah cung, istighfar itu tak hanya dengan lisanmu. tapi masukkanlah ke dalam hatimu, dan jadikan hatimu ikut beristighfar bersama mulutmu. Nah, ketika sampai pada titik ini, engkau harus mampu mencari keadaan yang ku maksudkan sebagai "keadaan sejati" dari kesejatian sang kawula yang senantiasa sadar bahwa ia memiliki Gusti Allah.

Duh, cung. Aku sangat sayang sekali kepadamu. Aku ingin engkau memahami, betapa sayangku padamu itu tak akan mungkin ku ukir dalam kata-kata yang paling indah dan dengan perenungan paling lama sekalipun. Ingatlah baik-baik cung, sayangku padamu karena aku melihat kekuasaan Tuhan yang tercermin dalam keindahanmu sebagai ciptaan dan makhluk-Nya. Engkau itu makhluknya Allah cung, karena itu aku memujimu dan menyayangimu karena itu kewajibanku sebagai seorang pecinta Allah. kalau aku belum mampu menyayangimu dan menguraikan secara keseluruhan apa yang aku cintai ini, maka sungguh aku tak pantas dikatakan sebagai kawula yang tengah mencari cinta-Nya.

Wejanganku yang terakhir untuk kesempatan kali ini adalah jangan engkau tinggalkan Tasbih Yunus ini:

LAA ILAAHA ILLAA ANTA SUBHAANAKA INNII KUNTU MINADZ DZAALIMIIN.

Bacalah sebanyak 41x atau bahkan jadikanlah ia wirid harianmu tanpa hitungan. Ucapkanlah dengan lisanmu, dan hunjamkanlah ke dalam hatimu, ajaklah akalmu untuk tafakur, dan bukalah hijab dirimu, campakkanlah jubah kesombonganmu, rendahkanlah kepalamu serendah-rendahnya, hingga tak ada lagi yang lebih rendah selain engkau. Rasakan benar dalam kerendahanmu itu, tumpahkan air mata penyesalanmu karena pernah melakukan sikap-sikap penuh kesombongan, hapuskanlah kesombonganmu, dan penuhilah dengan air jernih nan suci yang di dalamnya penuh dengan ketenangan dan keteduhan. jadilah engkau makhluk-Nya yang pantas dianggap kawula. 

Amalkanlah apa yang telah kuwejangkan ini cung. Apabila engkau telah mampu untuk mengamalkannya, maka suatu hari nanti aku akan mewejangmu dengan wejangan-wejangan lain yang lebih tinggi lagi. Sekarang beristirahatlah.


Sang Santri, "Sendiko dawuh Guru......................"



Wejangan Mbah Yai Google kepada Santrinya


Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. SYAIKH GOOGLE - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger